Laman

Minggu, 06 Maret 2016

Cara memilih obat yang baik dan benar

Obat bebas ada 2 jenis, yaitu obat bebas yang di kemasannya ditandai dengan lingkaran hitam dengan warna hijau di dalamnya, dan obat bebas terbatas yang ditandai dengan lingkaran hitam dengan tanda biru di dalamnya (yang ini lebih keras).
Bagaimana cara memilih obat bebas untuk penyakit ringan ,sebelum kita ke dokter?
Memilih obat bebas memang tergantung kebiasaan dan kecocokan kita berdasarkan pengalaman yang pernah kita alami sebelumnya. Namun dengan tumbuhnya perusahaan farmasi, membuat berbagai macam merk obat dengan isi yang berlainan, mempersulit kita dalam memilih jenis obat bebas yang sesuai dengan tanda dan gejala, penyakit yang sedang kita derita. Misalnya kita menderita batuk, tetapi jenis batuk kita tidak berdahak, karena ketidaktahuan kita akhirnya asal memilih obat batuk yang sembarangan ditambah pedagang obatnya juga tidak mengerti, maka kesembuhan yang ktia harapkan terkadang malah menyebabkan batuk kita bertambah parah.
Nah, sebelum memilih obat, lihatlah dulu labelnya:
  1. Nama produk: Nama produk biasanya bisa bermacam macam, atau disebut merk
  1. bahan aktif: adalah bahan yang berkhasiat dalam sediaan obat
  1. Golongan: merupakan kategori produk seperti obat batuk, anti histamine (anti alergi), antipiretik (penurun panas), antitusif (anti batuk),ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), dll
  1. kegunaan: terhadap gejala atau penyakit yang akan diobati
  1. peringatan: perhatikan kapan boleh diminum, atau kapan harus dihentikan, kapan harus ke dokter, efek sampingnya.
  1. aturan pemakaian atau dosis. Perhatikan dengan baik, jangan sembarang dikurangi atau ditambahkan.
  1. bahan tambahan: adalah bahan yang ditambahkan sebagai pengikat, pewarna, penambah rasa, atau aroma.
  1. Perhatikan expired date/ tanggal kadaluwarsa
BAHAN AKTIF
Obat sakit kepala yang paling ringan mengandung parasetamol, yang tidak menganggu lambung. Bisa juga digunakan untuk anti radang, anti pegal linu, anti nyeri lain seperti nyeri gigi. Obat pilek biasanya mengandung antihistamin (histamine adalah zat yang dikeluarkan saat tubuh kita terpapar allergen) klorfeniramin maleat atau desklorfeniramin maleat yang menyebabkan ngantuk dan dekongestan (untuk melegakan pernapasan) seperti fenilpropanolamin hidroklorida atau fenilefrin hidroklorida, yang dapat menimbulkan jantung berdebar dan menaikkan tekanan darah.
Obat batuk tertentu mengandung desktrometorfan hidrobromida yang kadang-kadang dikombinasi dengan ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), seperti gliseril guayakolat. Obat maag biasanya mengandung antasida, yang umumnya kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, yang apabila diminum terus menerus dapat menyebabkan sembelit atau diare. Obat nyeri haid umumnya mengandung asam mefenamat yang bisa mengiritasi lambung. Obat asma mengandung teofilin dan efedrin. Zat yang disebut terakhir ini bisa menyebabkan jantung berdebar dan tekanan darah naik.
Jadi kalau Anda pengidap sakit maag dan suatu saat Anda sakit kepala, pilihlah obat yang mengandung parasetamol (asetaminofen), hindari yang mengandung aspirin (karena aspirin mengganggu lambung). Parasetamol dapat pula digunakan untuk sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri-nyeri ringan sampai sedang lainnya. (Obat-obatan antinyeri kurang manjur menghadapi nyeri kelas berat yang diakibatkan batu ginjal, batu empedu, atau kanker.)
Kalau Anda berprofesi sebagai penyetir atau pekerja yang mengoperasika mesin, hindari menggunakan obat pilek yang mengandung antihistamin, karena akan menyebabkan kantuk. Bila Anda batuk kering, pakailah dekstrometorfan, sedangkan bila batuk berdahak, pakai lah obat batuk hitam. Sedangkan pengidap asma atau hipertensi, jangan gunakan efedrin, gunakan teofilin saja.
Untuk bahan aktif, pilihlah hanya zat yang Anda butuhkan. Hindari obat yang mengandung banyak campuran bahan aktif, apabila anda tidak mengalami semua gejala yang perlu diatasi dengan obat tersebut. Hati-hatilah dengan istilah, “flu”, yang sebenarnya menggambarkan kumpulan gejala. Penyakitnya sendiri bisa selesma (common cold) atau influenza. Keduanya disebabkan oleh virus, tetapi dari jenis yang berbeda. tidak ada obat yang bisa membunuh virusnya. Yang ada hanya obat yang meringankan gejalanya. Penyakitnya akan sembuh sendiri setelah 3 - 5 hari oleh kekebalan tubuhnya penderita. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh, dengan memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, minum vitamin, dan bisa dicoba herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti Echinacea.
Kalau gejala Anda panas dan pilek, tidak usah minum obat yang mengandung obat batuk dekstrometorfan. Ada beberapa obat influenza yang berisi zat aktif untuk mengatasi semua gejala, seperti sakit kepala, batuk, demam, nyeri pada otot. Belilah obat campuran ini hanya apabila anda MEMANG mengalami semua gejala tersebut.
Jika Anda hanya menderita sakit kepala atau nyeri otot, perlukah Anda memasukkan sekian banyak zat kima yang tidak diperlukan itu ke dalam tubuh Anda, selain parasetamol? Bisa saja sakit kepala atau otot Anda sembuh, tetapi Anda akan mengantuk karena dekslorfeniramina maleat, atau berdebar-debar karena kafein dan fenilpropanolamina hidroklorida. Inilah pentingnya, tak hanya membaca indikasi obat, tetapi juga komposisi obat.
Interaksi obat.
Obat adalah bahan kimia yang memungkinkant erjadinya interaksi bila tercampur dengan bahan kimia lain seperti obat obatan, makanan maupun minuman.
Hindari alkohol jika mengkonsumsi obat antihistamin, obat batuk yang mengandung dextromethorpan.
Jangan menggunakan pencahar jika lambung terasa nyeri, mual atau muntah.
Hindari menggunakan obat pelega hidung (nose drip) jika dalam pengobatan hipertensi. Konsultasikanlah penggunaan nose drip dengan dokter anda.
konsultasilah terlebih dahulu kepada dokter karena ada interaksi obat yang berbahaya. Misalkan, jika Anda menderita PJK (penyakit jantung koroner) dan sedang dalam pengobatan untuk antipembekuan darah, dan Anda minum aspirin karena sakit kepala, dapat terjadi perdarahan spontan. Karena aspirin juga berfungsi untuk pengenceran darah, sehingga efeknya menjadi bertumpuk/dobel.
ANAK
Untuk anak anak, dosis berbeda dengan dewasa. Hati hatilah jika membeli obat bebas untuk anak:
  • bacalah label kemasan obat dengan teliti
  • 1 sendok obat adalah 5 ml, setengahnya adalah 2,5 ml
  • lebih baik gunakan sendok takar yang ada di dalam obat, hindari menggunakan sendok makan atau sendok teh karena sendok ini dapat berbeda takarannya
  • jangan mencoba memperbanyak dosis jika anak terlihat sakit parah, lebih baik konsultasikan dengan dokter, dan tetap minumlah obat sesuai dosis.
  • Hindari menghentikan obat antibiotic dari dokter saat gejala sudah mereda. Ikutilah petunjuk dokter, karena dapat mengakibatkan kekebalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar