Laman

Minggu, 07 Mei 2017

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan Tumbuhan | Artikel kali ini akan menjelaskan pengertian jaringan, apa itu jaringan, apa itu jaringan tumbuhan, macam macam jaringan tumbuhan, serta berbagai hal yang perlu anda ketahui tentang jaringan tumbuhan.

JARINGAN PADA TUMBUHAN 
Jaringan adalah sekelompok sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi sama. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan, jaringan  pada  tumbuhan  dibagi  menjadi  dua,  yaitu  jaringan  meristem  dan  jaringan  dewasa

(permanen).


 Image result for bagan jaringan tumbuhan 



Selain jaringan, penyusun struktur tumbuhan adalah idioblas. Idioblas ada di dalam jaringan berupa sel tunggal atau deretan sel yang berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Idioblas berperanan sebagai alat sekresi berbagai substansi (mirosin, tanin, getah bening, minyak esensial, resin dan lain-lain) dan kelenjar.


A.  Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan  yang terus-menerus mengalami pembelahan atau masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang mengalami diferensiasi akan kehilangan karakteristik embrioniknya dan menjadi dewasa/permanen.


Ciri-ciri jaringan meristem:

-    Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan

-    Ukuran selnya kecil dan seragam

-    Letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel

-    Bentuk sel bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis

-    Banyak mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi

-    Memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar

-    Vakuola kecil atau hampir tidak ada

Jaringan meristem diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:
a.   Berdasarkan asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi promeristem, meristem primer dan meristem sekund
1. Promeristem  
           Promeristem adalah jaringan yang telah ada pada saat tumbuhan masih dalam keadaan fase embrio atau masih dalam tingkat embrio.    
   
2. Meristem Primer 
           Meristem Primer adalah jaringan yang ditemukan pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih  membelah yang terdapat pada bagian ujung akar dan bagian ujung batang, sehingga menyebabkan tumbuhan tumbuh dengan tinggi. 
3. Meristem Sekunder 
             Meristem Sekunder adalah jaringan ini merupakan jaringan yang berasal dari meristem primer yang merupakan hasil perkembangan dari meristem primer, contonya kambium. 

Image result for jaringan meristem berdasarkan asal bentuknya
sumber : google images

 b.   Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar


dan meristem lateral.
  
1. Meristem Apikal
         Meristem apikal disebut juga meristem ujung karena terdapat di ujung akar dan ujung batang. jadi meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Meristem ujung yang terdapat pada ujung akar memungkinkan membuat jalinan di dalam tanah sehingga memperoleh air yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Adapun pada ujung batang dihasilkan sel-sel baru yang akan membentuk daun.

          Meristem apikal terdapat pada tumbuhan paku-pakuan, biji terbuka, maupun tumbuhan biji tertutup. Dalam keadaan khusus, meristem apikal pada tumbuhan berbunga dapat membentuk kuncup bunga yang akan berkembang menjadi bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. 

           Jaringan meristem diujung batang menghasilkan sel-sel baru dan menumbuhkan primordial daun yang kelak tumbuh menjadi daun. Titik pada batang sebagai tempat berkembangnya daun dinamakan bongkol. Jarak antar bongkol di ujung batang tanaman sangat berdekatan, sedangkan daun-daun berkembang dengan cepat. Hal itu menyebabkan daun-daun tumbuh diatas meristem ujung pembentuknya. Jaringan meristem yang terakhir membentuk kuncup lateral, berkembang pada bongkol-bongkol. Kuncup lateral akan tumbuh dan berkembang membentuk cabang-cabang baru. Jaringan meristem ujung akar menghasilkan sel-sel baru dan terus memperpanjang akar. 

2. Meristem Interkalar
           Meristem Interkalar disebut juga meristem antara karena terdapat di antara jaringan-jaringan dewasa, jadi, meristem interkalar adalah meristem yang terdapat diantara meristem primer dan jaringan dewasa. Meristem semacam ini dijumpai pada tumbuhan yang batangnya beruas-ruas, misalnya keluarga rumput-rumputan. Pemanjangan ruas terjadi karena proses pembelahan sel membentuk sel-sel sejajar dan sel-sel muda yang menjadikan ruas makin membentang dan bertambah panjang. 

3. Meristem Lateral
             Meristem Lateral disebut juga meristem samping karena letaknya sejajar dengan permukaan organ, jadi meristem lateral adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan pada meristem sekunder. Yang termasuk meristem lateral adalah kambium dan felogen atau kambium gabus. Kambium terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan dikotil. Aktivitas kambium membentuk sel-sel baru menyebabkan pertumbuhan membesar pada bagian batang.
Image result for berdasarkan asal letaknyanya meristem
sumber : google images
 
B.  Jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi  sel-sel yang dihasilkan jaringan meristem, sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan dewasa ada yang disebut permanen karena telah mengalami diferensiasi yang sifatnya irreversibel.
Ciri-ciri jaringan dewasa antara lain:

-    Tidak melakukan aktivitas membelah diri

-    Ukuran sel relatif lebih besar daripada sel meristem, vakuola berukuran besar

-    Plasma sel sedikit hanya seperti selaput yang menempel pada dinding sel

-    Sel kadang telah mati (tidak ada sitoplasma)

-    Terdapat ruang antar sel, kecuali pada epidermis

Jaringan dewasa meliputi, jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan  penguat/penyokong  (kolenkim  dan  sklerenkim),  jaringan  pengangkut/vaskuler (xilem dan floem) dan jaringan gabus (peridermis).


1.   Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan  epdermis merupakan jaringan paling luar  yang menutup permukaan organ tumbuhan, seperti daun, bagian bunga, buah dan biji, serta batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan  epidermis berfungsi sebagai  pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalamnya. Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan.
Ciri-ciri khas dari sel-sel epidermis adalah :

-    Sel-selnya hidup, biasanya terdiri dari satu lapis sel tunggal

-    Sel-sel rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel.

-    Memiliki beragam bentuk, ukuran dan susunannya

-    Tidak memiliki klorofil

      -     Dinding sel ada yang tipis dan ada yang mengalami penebalan.
Related image
Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada  epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara lain:

  1. Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
·         -Sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada proses  fotosintesis
·         -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
·         -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Image result for stomata

Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1.      Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2.      Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3.      Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
a.       Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
b.      Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
c.       Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
d.      Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
Image result for stomata anomositik
 
  1. Trikomata
Related image 

Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).
    Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.      Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
  • Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
  • Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
  •   Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
  • Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.
            2.   Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.
           
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
-          Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang.
-          Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantunpenyerbukan.
-          Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
-          Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).

  1. Litokis
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang tersusun oleh tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan  Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah dan disebut sistolit.

  1. Sel Silika dan Sel Gabus
Pada Gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang daun, terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau bernentuk pelana. Sel gabus dindingnya mengandung suberin dan sering mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang. Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dll.

  1. Sel Kipas (buliform cell)
Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.

  1. Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.

  1. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.

h.  Parenkim Air (jaringan air)
Parenkim air merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.
 
 
2.   Jaringan Dasar (Parenkim)
Image result for jaringan parenkim

Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar, parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang, Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun, yang kadang terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, parenkim dijumpai sebagi parenkim penyimpan makanan.

Berdasarkan fungsinya, parenkim dibedakan menjadi beberapa macam:

1.   Parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang bertugas melakukan proses pembuatan zat-zat makanan, terletak di bagian tumbuhan berwarna hijau.
2.   Parenkim penimbun, berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan sebagai larutan dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan dalam siroplasma. Letaknya di bagian  dalam  tumbuhan,  misalnya  empulur  batang,  akar,  umbi,  umbi  lapis  dan  akar rimpang. Organ tersebut sel-selnya berisi cadangan makanan berupa: gula, tepung, lemak dan protein.
3.   Parenkim air, dijumpai pada tumbuhan hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering.
4.   Parenkim udara dijumpai pada alat pengapung tumbuhan. Parenkim udara dapat pula dijumpai pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat penyimpanan udara.
5.   Parenkim   angkut   terdapat   pada   jaringan   pengangkut   yang   sel-selnya   berbentuk memanjang menurut arah pengangkutannya.

Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel yang panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
2.   Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun, bantuk dan ukurannya tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar.
3.  Parenkim  bintang  (aktinenkim)  berbentuk  seperti  bintang  bersambungan  ujunganya dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
4.   Parenkim  lipatan,  dinding  selnya  mengadakan  lipatan  ke  arah  dalam  serta  banyak mengandung kloroplas, dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi.

 3. Jaringan Penyokong


Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim . Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di sekitar batas sel. Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras .

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

1. Jaringan Kolenkim
        Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Berdasarkan penebalan dinding sel-nya, kolenkim dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu:
1)  Kolenkim anguler (kolenkim sudut), penebalan dinding terdapat pada sudut sel dan menajang mengikuti sumbu sel. Contohnya pada tangkai daun Vitis sp., Begonia sp., Solanum tuberosa dan Atropa belladonna.


2)  Kolenkim lameler (kolenkim lempeng), penebalan dinding sel terutama pada dinding tangensial (sejajat permukaan organ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret. Contonhya pada korteks batang Sembucus javanica dan Sambucus nigra.
3)  Kolenkum tubular (lakunar), penebalan dinding sel terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel. Contohnya pada tangkai daun Salvia, Malva dan Althaea.
4)  Kolenkim tipe cincin, pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran atau seperti lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel maka lumen tidak menyudut lagi.

      2. Jaringan Sklerenkim  
        Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid). Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid.
1)  Serabut
                  Serabut pada umumnya terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Berdasarkan tempatnya, serat sklerenkim serat tersebut terdapat di dalam jaringan xilem dan serta ekstra xilem apabila serat terdapat  di  luar  sistem  jaringan  xilem.  Serat-serat  sklerenkim  mempunyai  ukuran antara 2mm sampai dengan 25cm. Serat sklerenkim yang panjang dapat dijumpai pada Agave, Hibiscus sabdariffa dan Hibiscus canabinus.
 
2)  Sklereid
                Sklereid terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis dan dalam buah atau biji. Sel  sklereid bisa terdapat secar soliter sebagai idioblast atau dalam kumpulan sel dengan jumlah yang besar bahkan pada tempurung kelapa (Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiri dari sklereid. Secara ontogenis, sklereid berkembang dari sel-sel parenkim melalui penebalan sekunder dinding selnya.
    Berdasarkan bentuknya, sklereis dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.   Brakisklereid, merupakan sel batu yang bentuknya seperti insang ikan, dijumpai pada floem kulit kayu serta daging buah tertentu seperti pear (Pyrus communis).
2.   Makrosklereid merupakan sbutan bagi sklereid yan bentuk seperti tongkat dan dijumpai pada kulit biji tumbuhan suku kacang-kacangan (Leguminosae).
3.  Osteosklereid apabila berbentuk seperti tulang dengan ujung yang membesar dan kadang-kadang  sedikit  bercabang.  Sklereid  ini  dijumpai  dalam  kulit  biji  dan kadng-kadang dalam daun Dicotyledoneae.
4.  Asteroslereid  merupakan  sklereid  yang  bercabang-cabang  berbentuk  seperti bintang dan sering terdapat pada daun.
5.  Trikoslereid  merupakan  sklereid  yang memanjang  seperti  benang dengan  satu percabangan teratur.
 
Related image
sumber : Google images


4.   Jaringan Pengangkut (Vaskuler)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral dan air dari akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain, yaitu batang, akar, atau umbi. Floem terdiri dari buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem.

a. Xilem
            Jaringan xiem merupakan jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel. Pada mumnya, sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Dengan demikian fungsi xilem selain sebagai jaringan pengangkut juga sebagai  jaringan penguat.
        penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.
       Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serat sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel.
       Trakea dan trakeid 

           1. Trakea
                Sel-sel mati dengan penebalan sel berbagai bentuk/pola.
                Ciri :
                - pendek, besar, mati, ujng tumpul berlobang
                - ddg sel : ddg sekunder, terlignifikasi
                - komponen penyusun xilem
                - fungsi penghantar air dan sari makanan
               
           2. Trakeid
                Ciri :
                - runcing panjang, mati sewaktu dewasa
                - ddg sel : primer & skder, terlignifikasi
                - fungsi : penghantar air pada tumbuhan

               
          
b.  Floem 
                           Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungai mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel albumin (pada Gymnospermae), serat-serat floem dan parenkim floem.




.   Tipe-Tipe Berkas Pengangkut

Keberadaan xilem dan floem dalam jaringan primer selalu berpasangan dan merupakan suatu berkas yang disebut pengangkut. Berkas pengangkut dapat denan mudah dibedakan  dengan  jaringan  parenkim  di  sekitarnya  karena  relatif  kecil  dengan  tanpa adanya ruang antar sel, hingga trakea yang sel-selnya lebih besar dibandingkan sel-sel disekitarnya. Komponan-komponan xilem sel-slenya berdinding tebal dan mengalami lignifikasi.
Berdasarkan posisi/letak xilem dan floemnya, berkas pengankut dibedakan menjadi

3 tipe dasar, yaitu kolateral, konsentris dan radial. Masing-masing tipe dasar tersebut terbagi lagi menjadi tipe-tipe lain yang lebih spesifik.
1)  Tipe Kolateral

Kolateral   terbagi   lagi   menjadi   kolateral   terbuka,   kolateral   tertutup   dan bikolateral. Berkas pengangkut tipe kolateral didefinisikan sebagai berkas pengangkut dengan kondisi xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Apabila diantara xilem dan floem dapat dijumpai adanya kambium maka berkas pengangkut ini mempunyai tipe kolateral terbuka.
Selain berfungsi sebagai penghubung antara xilem dan floem, kambium juga berperan dalam pembentukan folem ke arah luar dan xilem ke arah dalam sehingga dikenal istilah kambium fasikuler apabila kambium terletak di antara xilem dan floem dan kambium interfasikuler apabila kambium terletak di luar xilem dan floem. Berkas pembuluh tipe ini dijumpai pada tumbuhan golongan Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Apabila diantara xilem dan floem tidak dijumpai adanya parenkim maka sebagai penghubung maka berkas pengangkut ini mempunyai tipe kolateral tertutup. Berkas pembuluh tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe ini dijumpai pada tumbuhan golonga Monocotyledonae.
Berkas pengangkut bikolateral apabila dijumpai adanya floem luar dan floem dalam. Diantara floem luar dan xilem dijumpai adanya kambium. Keberadaan kambium diantara floem dalam dan xilem masih kurang jelas, mungkin hanya berupa parenkim penghubung.


2)  Tipe Konsentris

Tipe konsentris terbagi lagi menjadi konsentris amphikibral dan konsentris amfivasal. Berkas pengangkut tipe konsentris merupakan berkas pengngkut dengan kondisi xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Apabila xilem berada di tengah dan floem mengelilinginya makan disebut berkas pengangkut konsentris amphikibral. Umum dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta), sedangkan apabila floem di tengah dan xilem mengelilinginya maka disebut berkas pengangkut tipe konsentris amphivasal. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus calamus.
 
3)  Tipe Radial

                               Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut dengan letak dan xilem dan  floem bergantian menurut jari-jari lingkaran. Dijumpai pada akar tumbuhan monocotyledonae dan akar primer Dicotyledonae.

5.   Jaringan Gabus (Periderm)

Jaringan  gabus  atau  periderma  adalah  jaringan  pelindung  yang  dibentuk  secara sekunder, menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pada tumbuhan Dicotyledonae dan Gymnospremae.

Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk penutup botol.
Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis,  parenkim  di  bawah  apidermis,  kolenkim,  perisikel,  atau  parenkim  floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada penampang memanjang, sel-sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematik. Sel-sel gabus dewasa berbentuk ham[ir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel felodem menyerupai sel parenkim, berbentuk kotak, dan hidup.

Related image 


Untuk lebih jelasnya silahkan klik video dibawah ini:

Sumber : You tube Yulled_Ajava

Itulah tadi pembahasan dari jaringan pada tumbuhan, kita bisa mengetahui bahwa tumbuhan itu memiliki jaringan yang sangat komlpeks. mungkin iitu saja yang dapat kami sampaikan.  Dari pembuatan artikel ini mungkin banyak kesalahan dalam penyajian materi maupun tulisan, di mohon untuk kritik dan sarannya. Terima kasih, Semoga bermanfaat.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar